Konsep dasar informasi
Informasi
ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini
sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan
keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna
bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut
dengan negative entropy atau negentropy.
Informasi
dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebuh berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian - kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan
untuk pengembalian keputusan.
Sumber
dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian -
kejadaian dan kesatuan nyata. Kejadian - kejadian (ivent) adalah sesuatu
yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian -
kejadian yan sering terjadi adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi
nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah
berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul - betul ada
dan terjadi.
Misanya
informasi " menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas.
Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan
nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana.
Tidaka dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya informasi lebih berguna bagi
penerimanya, seharusnya berbunyi: "Ali mengendarai mobil dan menabrak
tiang listrik di jalan Kaliurang kilometer 5".
- Siklus Informasi
Data
merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga
perlu diolah lebih lanjud. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan
informasi. Data dapat berbentuk simbol - simbol semacam huruf - huruf atau
alphabet, angka - angka, bentuk - bentukk suara, sinyal - sinyal, gambar - gambar
dan sebagainya.
DATA ----------> DIOLAH
--------> INFORMASI
siklus pengolahan data
2. Kualitas Informasi
Kualiatas
dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat,
tepat pada waktunya dan relevan.
AKURAT, berarti informasi haruss bebas dari kesalahan - kesalahan
dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai kepenerima informasi kemungkinan benyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
TEPAT
PADA WAKTU, berarti informasi yang datang
pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak
akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam
pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan
berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasidisebabkan
harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi -
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
RELEVAN,
berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevasi
informasi untuk tipa - tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab - sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi
untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk
akuntan.
3. Nilai Informasi
suatu
informasi dikatak bernilai bila manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak
pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Misalnya
adalah berupa harus dibayar perusahaan untuk mendapatkan inforamasi tersebut.
Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya ? Misalnya suatu perusahaan minyak membeli hak pengeboran
sebesar 10 juta Dollar US dan yakin bahwa informasi terssebut akan sangat
bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5 juta barel minyak
mentah. Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang
dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidak yakinan ini dapat dikurangi
dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan
menggandakan alat pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi
minyak. Untuk maksud mendapakan informasi tersebut sepadan atau lebih besar
atau lebih efektip dari biaya - biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
informasi tersebut, maka dikatakan bahwa informasi tersebut bernilai.
Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu
masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebgian
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih
lanjud sebgaian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai
efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisi cost
effectiveness, atau cost-benefit.