Pengendalian system
Karena
suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan
hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus
mempunyai daya beli diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian.
Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback
control system), dan pengendalian umpan maju (feed forward control
system ) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
MASUKAN
--------> PENGOLAHAN ---------> KELUARAN
Bentuk dasar suatu sistem
A.
Sistem Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian
umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan
dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi perbedaan - perbedaan atau
penyimpangan - penyimpanga akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem
selanjudnya. Study teoritis tentang sistem pengendalian umpan balik disebut
dengan cybernetisc. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani
yaitu kybernettes yang berarati "orang yang mengatur "
penerapan suatu pengendalian daam suatu sistem.
Sistem
pengendalian umpan balik mempunyai 4 komponen dasar, yaitu :
- Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluarannya.
- Suatu sensor (censor) yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut.
- Suatu unit pengendalian (control unit ) yang membandingkan hasil ukuran censor dengan suatu standar.
- Suatu unit pengatur (activating unit) yang menghasilkan tindakan penyesuaian untuk masukkan proses selanjudnya.
Sistem
pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative
feedback, karena hasil balik yang negative akan dikendalikan supaya
menjadi baik untuk masukan proses selanjudnya. Contoh yang paling umum dari
sistem pengendalian umpan balik adalah sistem themostat di dalam alat
pendingin. (air conditioner). Kondisi temperatur yang dihasilkan oleh
alat pendingin akan diukur oleh suatu sensor dan dibandingkan dengan standar
temperatur yang tidak menyebabkan ruangan menjadi lembab. Bila temperatu
terlalu dingin, maka tungku pemanas sebagai pengatur unit pegnatur dalam
thermostat akan dihidupkan. Bila temperatue terlalu panas, maka tungku akan
dimatikan dan alat pendingin akan bekerja kembali. Seandainya alat pendingin
tidak mempunyai pengendali ini, maka ruangan akan menjadi lemabab dan tujuan
dari alat pendingin tersebut tidak akan tercapai. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupaka penerapan dari sistesm pengendalian umpan balik dalam
sistem akuntansi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat berupa pusat beaya
dan pusat investai. Pada pusat beaya yang dikendalikan bila melebihi anggaran
akan dianalisis peneybabnya dan akan diperbaiki untuk masukan selanjudnya.
sehingga diharafkan beaya yang terjadi dapat diminimumkan.
B.
Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem
pengendalian umpan maju (feedforward control system) disebut juga dengan
istilah positive feedback. Positive feedback mencoba mendorong proses
dari sistem supaya manghasilkan hasil balik yang posiif. Sistem pengendalian
umpan maju ini merupakan perkembangan dari sitem pengendalian umpan balik. Di
dalam sistem pengendalian umpan balik, pengendalian dilakukan setelah keluaran
dihasilkan. Pengendalian sepertin ini diangap mempunyai kelemahan bilamana
penyimpanan dari luar dengan standar sangat besar. Padahal keluaran ini
merupakan hasil yang sudah terlanjur terjadi dan dapat mengakibatkan hal sangat
fatal. Ide supaya keluaran dapat dihasilkan dengan hasil balik yang baik atau
positif merupakan konsep dari sistem pengendalian umpan maju. sehingga untuk
hal - hal yang dianggap dapat terjadi penyimpangan yang besar dan tidak boleh
terjadi, dilakukan pengendalian umpan maju. Supaya keluaran dapat dihasilkan
umpan balik yang positip, maka pengendalian tidak boleh diukur dari
keluarannya, tetapi diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Selama proses
didalam sistem, selalu dilakukan pengamatan dan dan cepat - cepat diatasi bila
bila mulai terjadi penyimpangan sebelum terlanjur fatal pada keluarannya.
contoh
:
Contoh
penerapan sistem pengenadalian umpan maju yang paling banyak diterapkan pada
sistem akuntansi adalah pada sistem perencanaan kas akan sangat berbahaya dan
bisa berakibat fatal bilaman saldo kas suatu ketika saldo menjadi sangat kecil
atau bahkan menjadi defisit dan akan menyebabkan lekuiditas perusahaan rendah.,
sebagai akibatnya aktivitas perusahaan dapat terganggu. Untuk mengatasi hal
ini, meka penerapan sistem pengendalian umpan maju diterapkan dengan meramalkan
arus dari saldo kas dimasa mendatang dengan membuat sistem anggaran kas.
Kondisi yang dikendalikan adalah semua proses kegiatan perusahaan dankeputusan
- keputusan yang memperngaruhi tingkat saldo kas. Proses ini diukur dari arus
kas yang terjadi melalui proses akuntansi dan dibandingkan dengan batasan saldo
kas yang diperbolekan dalam anggaran kas yang telah dibuat. Bila saldo kas yang
terjadi berada diluar batas saldo kas yang telah dianggarkan, maka cepat -
cepat dilakukan tindakan pengaturan untuk memperbaiki saldo kas. Sebagai
pengatur adalah manajer keuangan yang akan melakukan tindakan penyesuaian
terhadap saldo kas . Bila setiap saat proses mempengaruhi saldo kas selalu
diawasi dan dikendalikan, diambil tindakan secepatnya sebelu terjadi hal yang
fatal, maka keluaran yang terjadi diharafkan akan sesuai dengan yang
diharafkan.
C.
Sistem Pengendalian Pencegahan
Kalau
sistem pengendalian umpan balik mengendalikan keluarannya dan sistem
pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian
pencegahan mencoba unutk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai
dengan mencegah hal - hal yang merugikan untuk masuk kedalam sistem.
Sistem pengendalian intern (internal control) merupakan contoh penerapan
dari sistem pengendalian pencegahan. Penerapan kebijaksanaan - kebijaksanaan,
metode - metode dan prosedur - prosedur didalam sistem pengendalian intern
dimaksudkan untuk mencegah hal - hal yang tidak baik mengganggu masukan, proses
dan hasil dari sistem supaya dapat beroperasi seperti yang diharafkan.
No comments:
Post a Comment