Apr 20, 2013

Konsep dasar informasi



Konsep dasar informasi
 Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy  tersebut yang disebut dengan negative entropy  atau negentropy.

Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebuh berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengembalian keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadaian dan kesatuan nyata. Kejadian - kejadian (ivent) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.  Didalam dunia bisnis, kejadian - kejadian yan sering terjadi adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul - betul ada dan terjadi.

Misanya informasi " menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata,  yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana. Tidaka dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya informasi lebih berguna bagi penerimanya, seharusnya berbunyi: "Ali mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di jalan Kaliurang kilometer 5".

  1. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjud. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol - simbol semacam huruf - huruf atau alphabet, angka - angka, bentuk - bentukk suara, sinyal - sinyal, gambar - gambar dan sebagainya.


           DATA       ----------> DIOLAH  --------> INFORMASI
                                   
                                            siklus pengolahan data

   

    2. Kualitas Informasi

Kualiatas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

AKURAT, berarti informasi haruss bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan benyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

TEPAT PADA WAKTU, berarti informasi yang datang pada  penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi - teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

RELEVAN, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevasi informasi untuk tipa - tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab - sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.


  3. Nilai Informasi

suatu informasi dikatak bernilai bila manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Misalnya adalah berupa harus dibayar perusahaan untuk mendapatkan inforamasi tersebut. Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya ? Misalnya suatu perusahaan minyak membeli hak pengeboran sebesar 10 juta Dollar US dan yakin bahwa informasi terssebut akan sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5 juta barel minyak mentah. Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidak yakinan ini dapat dikurangi dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan menggandakan alat pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak. Untuk maksud mendapakan informasi tersebut sepadan atau lebih besar atau lebih efektip dari biaya - biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan bahwa informasi tersebut bernilai.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebgian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjud sebgaian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisi cost effectiveness, atau cost-benefit.

No comments:

Post a Comment